Review Produk : Kamera DSLR Nikon D40x

Sebarkan Ke Google Plus


nikon d40
Nikon D40x Adalah Kamera keluaran Tahun 2007, dimana pendahulunya adalah D40 yang dikeluarkan pada tahun 2006, kedua type camera ini adalah kamera DSLR kelas entry level. dimana masing-masing resolusi adalah 6 MP untuk D40 dan 10MP untuk D40x nya. kamera ini dijual dengan paket lensa standard (lensa kit 18-55mm) yang menjadi amat terpopuler pada zamannya karena designnya yang kecil dan kualitasnya yang baik. dengan harga dibawah 5 juta.  dan pada tahun 2008, akhirnya nikon meluncurkan NIKON D60, yang merupakan update minor dari D40x, dimana fitur yang di tambahkan adalah anti debu dan active D-lighting plus lensa kit dengan stabilizer.

ini adalah rangkuman tanya jawab 'sepihak' yang disusun :

T: D40 dan D40X dan D60 dari segi body kelihatan sama, hampir tidak ada beda, lalu bedanya apa yah?
J:  Nikon D40 mempunyai resolusi 6MP, dan D40X dan D60 Memakai resolusi 10MP.
T: Lalu perbedaannya apa lagi?, emang cuman itu doang?.
J: D40 menawarkan ISO dasar di ISO 200, sedangkan lainnya di ISO 100. dan D40 bisa flash sync 1/500 Detik, sedangkan yang lainnya hanya 1/200 detik. dan D40 bisa 2.5 fps, dan yang lainnya sedikit lebih cepat yaitu 3 fps. dan D60 ,mjgrs33q23menyediakan tifur anti debu pada sensornya dan tersedia fitur Active D-lighting.
T : Lantas apakah kesamaan dari ketiganya?

J : Ketiganya berbagi desain yang sama, sensor yang sama, performa shutter yang sama dan spesifikasi lain seperti baterai, layar LCD dan viewfinder cermin yang sama.

T : Apa sensor yang dipakai oleh ketiganya?

J : Sensor CCD buatan Sony, jenis APS-C, ukuran 24 x 16mm, crop factor 1,5x (format DX).

T : Bagaimana soal kinerja shutter ketiganya?

J : Ketiganya mampu digunakan hingga kecepatan 1/4000 detik yang masih dibawah DSLR semi-pro yang umumnya sanggup mencapai 1/8000 detik. Usia shutter telah teruji hingga 50 ribu kali jepret.

T : Fitur apakah yang tidak ada pada ketiganya?

J : Yang terpenting menurut saya adalah fitur bracketing yang absen pada ketiganya. Fitur lain yang tidak ada adalah live-view.

T : Seperti apa lensa kit ketiganya?

J : Lensa kit ketiganya adalah AF-S 18-55mm f/3.5-5.6 DX, khusus untuk D60 lensa kitnya telah dilengkapi sistem stabilizer (VR).

T : Selain lensa kit, lensa apa lagi yang biasanya perlu dimiliki?

J : Pasangan lensa kit yang dipakai untuk memotret jauh (tele), yaitu AF-S 55-200mm. Ada yang versi VR seharga 2,2 juta dan ada yang non-VR seharga 1,7 juta.

Seputar Auto Fokus dan metering

T : Betulkah ketiganya punya masalah soal auto fokus?

J : Masalahnya adalah pada ketiganya tidak tersedia motor untuk menggerakkan sistem auto fokus pada lensa. Jadi supaya bisa auto fokus, diperlukan lensa yang terdapat motor built-in, seperti Nikkor AF-S, AF-I dan Sigma HSM.

T : Artinya selain lensa diatas hanya bisa manual fokus?

J : Ya, hanya bisa manual fokus saja (seperti lensa Nikkor G atau D). Bahkan lensa-lensa tertentu (lensa lama), fungsi metering pun tidak bisa dipakai, alias harus pake mode manual (M).

T : Sulitkah manual fokus itu?

J : Tergantung lensanya. Tapi secara umum ketiganya tersedia indikator yang menyatakan bila fokus telah tepat, dan indikator ini disempurnakan di D60.

T : Seperti apa modul AF ketiganya?

J : Ketiganya memakai modul Multi-CAM530 dengan hanya tiga titik fokus. Modul ini bekerja berdasar prinsip phase-detect yang cepat dan akurat, namun tiga titik AF menyulitkan saat memotret vertikal.

T : Untuk AF-assist memakai lampu atau lampu kilat?

J : Tersedia lampu khusus yang menyala saat cahaya kurang mencukupi, sehingga bisa membantu sistem fokus kamera. Lampu ini juga berfungsi untuk indikator saat self-timer.

T : Bagaimana dengan pemilihan titik AFnya?

J : Pada mode AF area terdapat tiga pilihan, Closest subject (default), Dynamic area dan Single servo. Mode yang pertama akan otomatis mendeteksi objek terdekat, mode kedua akan mendeteksi di titik mana objek berada, dan akan mendeteksi pergerakan objek, mode ketiga adalah memilih titik AF secara manual memakai tombol kiri/kanan.

T : Bagaimana dengan AF servo-nya?

J : Ada tiga pilihan, AF-A, AF-S dan AF-C. A untuk auto, S untuk single-servo dan C untuk continuous servo. Pada saat memakai AF-C, kamera akan terus menerus mencari fokus sehingga servo ini cocok untuk objek yang selalu berpindah posisi.

T : Bicara soal metering, seperti apa modul light-meter ketiganya?

J : Ketiganya memakai modul metering 420-segment RGB sensor yang menyediakan pilihan 3D matrix metering II, center weighted dan spot metering.

T : Artinya modul meter ini sama dengan yang dipakai di Nikon D80/D90?

J : Ya. Sebagi info, modul ini kalah presisi dibanding yang dipakai di D200/D300 yang memakai 1005-segment RGB sensor.

T : Kabarnya metering ketiganya cenderung under exposure?

J : Relatif, tergantung situasi pemotretatan. Kadang kalau meleset bisa juga cenderung over. Kompensasikan saja pakai Exposure compensation.

T : Adakah histogram pada mode playback?

J : Ada, luminance histogram. Untuk RGB histogram harus melalui retouch menu.

Seputar ISO Auto

T : Apakah yang dimaskud dengan ISO Auto? Samakah dengan pilihan ISO AUTO pada menu mode AUTO?

J : ISO Auto adalah fitur modern dari DSLR Nikon yang bertugas menaik turunkan ISO secara otomatis, bila diperlukan. Pada mode AUTO ada pilihan menu ISO AUTO, tapi ini berbeda dengan ISO Auto. ISO Auto bisa diset aktif atau tidak melalui Custom Setting Menu. Bila diset aktif, dia akan merubah nilai ISO bila perlu.

T : Bagaimana cara mengatur ISO Auto ini?

J : Tentukan berapa nilai ISO maksimum (bisa sampai 1600) dan tentukan pada shutter berapakah ISO Auto ini harus bekerja (saya biasanya pakai 1/30 atau 1/60).

T : Apakah hasil foto di ISO 1600 masih bisa diandalkan?

J : Ya. Hasil ISO di ISO 1600 masih relatif bersih dari noise dan sedikit saja mengalami penurunan jangkauan dinamis. Lain halnya dengan ISO 3200 yang hampir tidak ada gunanya karena noisenya parah.

T : Apakah ISO Auto ini berguna? Apakah bisa mode ini dibiarkan selalu aktif setiap saat?

J : Ya, justru inilah kelebihan dari DSLR Nikon terbaru. Dengan ISO Auto, kamera akan berusaha menjaga eksposure yang tepat dengan menaikkan ISO saat nilai shutter-aperture yang ada sudah tidak mampu menghasilkan eksposure yang tepat. Mode ini bisa saja diset selalu aktif, karena saat cahaya mencukupi, fitur ini tidak akan merubah nilai ISO yang ada.

T : Apakah ISO Auto ini juga bekerja pada mode Manual (M)?

J : Sayangnya ya. Jadi dia bisa mengacaukan settingan manual yang sudah kita atur. Untuk itu bila memakai mode M, pastikan anda sudah mematikan ISO auto ini.

Seputar format file JPEG dan RAW

T : Ada berapa pilihan kualitas kompresi JPEG pada ketiganya?

J : Ada 3 pilihan : Fine (best), Normal, Basic

T : Berapa ukuran sebuah file RAW?

J : Sekitar 9 MB (compressed RAW)

T : Apakah bisa saya sekaligus mengambil file RAW dan JPEG?

J : Ya, namun hanya RAW + JPEG Basic saja.

T : Apa pilihan setting JPEG yang tersedia pada ketiganya?

J : Setting sharpness, tone compensation, color mode, saturation dan white balance.

T : Kabarnya warna dari ketiganya cenderung terlalu saturasi?

J : Ya, karena Nikon menargetkan ketiganya sebagai DSLR consumer level yang cenderung menyukai warna nan cerah. Bila menurut anda warnanya terlalu dominan, rubahlah melalui saturation level ke arah moderate.

T : Apa beda D-lighting pada D40/D40x dengan D60?

J : Pada D40/D40x, hanya ada D-lighting pasif dari menu image retouch. Gunanya untuk menaikkan eksposure pada bagian foto yang gelap. Pada D60 D-lighting bisa diset otomatis aktif atau tidak. Bila diset aktif, setiap memotret, kamera akan menerapkan perbaikan eksposure secara otomatis.

Seputar Lampu kilat dan asesori lain

T : Lampu kilat apakah yang fungsi TTLnya bisa digunakan pada ketiganya?

J : Lampu kilat Nikon modern seperti SB-400, SB-600, SB-800 dan SB-900.

T : Bagaimana dengan lampu kilat Nikon lama atau lampu kilat merk alternatif seperti Nissin, Metz dan sebagainya?

J : Lampu kilat Nikon lama fungsi TTLnya tidak bisa dipakai. Nikon menyatakan pemakaian lampu kilat yang bukan buatan Nikon akan membahayakan rangakaian elektronik kamera. Beberapa forum menyatakan flash alternatif cenderung under dan tidak bisa TTL.

T : Bagaimana dengan kemampuan wireless commander?

J : Tidak seperti D80/D90, ketiganya tidak punya wireless flash commander built-in. Untuk itu, pasanglah SB-800 sebagai commander.

T : Mengapa D40 bisa sync sampai 1/500 detik?

J : Umumnya shutter DSLR adalah memakai sistem mechanical shutter. Pada D40, kecepatan diatas 1/90 shutternya beralih memakai electronic shutter (CCD gating) yang lebih simpel. Resikonya, hasil foto akan sensitif terhadap blooming saat memotret objek yang amat terang.

T : Dapatkah saya mengatur power dari built-in flash ?

J : Ya, dengan mengatur flash compensation level. Bila memakai mode flash manual, bisa juga dengan menentukan flash output level.

T : Bagaiman dengan battery grip / vertical grip?

J : Yang resmi dari Nikon tidak ada, tapi tersedia battery grip merk alternatif.

T : Memori jenis apa yang cocok untuk dipakai?

J : SD dan SDHC, hingga 4 GB. Usahakan membeli yang high speed (class 4 atau class 6).

T : Bisakah ketiganya dijadikan kamera Infra Red (IR)?

J : Saya kurang tahu persis, tapi menurut beberapa sumber ketiganya kurang cocok untuk dijadikan kamera IR.

T : Asesori apa yang dipakai untuk remote trigger?

J : Wireless (IR) remote trigger.

T : Apakah program pengolah file RAW yang disertakan dalam CD sudah mencukupi?

J : Tidak, karena hanya tersedia pengaturan WB dan Ev. Untuk kendali penuh atas file RAW, gunakan Photoshop CS3 (dengan plug-in terbaru) atau Nikon CaptureNX.

Seputar memilih Nikon atau merk lain
T : Apakah selling-point dari ketiganya?

J : Kualitas hasil foto, kinerja tinggi, ergonomi, dan harga jual (khususnya D40)

T : Siapa pesaing terdekat ketiganya?

J : Pesaing D40 adalah Pentax K100D Super, Pesaing D60 adalah Canon EOS 1000D, Sony A200, Olympus E420/E520 dan Pentax K-m.

T : Apa yang membuat ketiganya dianggap lebih unggul dari pesaing?

J : Metering yang handal, TTL flash yang cerdas, ISO Auto yang efektif, menu yang mudah, ergonomi dan tata letak tombol yang nyaman, dukungan lensa Nikon yang berkualitas, layanan purna jual di Indonesia cukup handal.

T : Apa yang membuat ketiganya dianggap kalah dari pesaing?

J : Kompatibilitas lensa yang bisa auto fokus, cuma tiga titik AF, tanpa fitur bracketing, tidak ada live-view dan tidak ada asesori battery grip resmi Nikon.


Bagikan Ke Google+

About Jowo Widodo

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
Jika Anda menyukai Artikel/Info http://tolong-review.blogspot.com/2015/05/review-produk-kamera-dslr-nikon-d40x.html ini,
Silahkan dibagikan/disebarkan ke teman-teman/keluarga anda, agar mereka mendapat info/artikel ini.
Dan apa bila anda ingin mendapat info/artikel gratis ke email anda silahkan klik disini atau isi form dibawah untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di tolong.us

Masukkan Email Anda:

    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment